Follow Us
Beranda / Agribisnis / Brazil akan alami rekor panen kopi

Brazil akan alami rekor panen kopi

Reporter: Fahmi ~ BISNIS ACEH
  | Selasa, 04 Desember 2012 15:25 WIB

 

ilustrasiKopi siap panenilustrasi

BISNIS ACEH ~ Sembilan analis di Bloomberg memperkirakan akan ada rekor panen kopi di Brazil, produsen kopi terbesar di dunia, yang akan menjenuhkan pasar kopi arabica dunia pada tahun depan. Petani Brasil diperkirakan akan menuai 50,8 juta karung pada tahun 2013. Sebuah rekor yang bagus untuk masa yang disebut sebagai 'musim hasil rendah', sebagaimana dimuat situs Bloomberg. Tahun ini, panen kopi di Brazil mencapai 55.9 juta karung. Dimana setiap karung memiliki berat sekitar 60 kilogram. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang masa.Bloomberg mencatat bahwa produksi biasanya turun di tahun selanjutnya disebabkan oleh perilaku siklus pertumbuhan.

Dengan tercapainya harga tertinggi dalam 14 tahun telah mendorong petani di sana untuk meningkatkan pasokan. Ekspor negara itu telah melonjak sebesar 54 persen pada tahun 2011. Begitupun, Banjir biji kopi masih terus terjadi dan, saat ini, Brazil akan mencetak laba tahunan terbesar mereka dalam sepuluh tahun.

"Akan ada hasil panen yang signifikan yang berasal dari Brasil jika cuaca terus mendukung," kata Claudio Oliveira, kepala perdagangan di Castlestone Management LLC di New York, seperti dikutip Bloomberg. "Pasokan melimpah adalah kekuatan pendorong di pasar." Lanjutnya. Meningkatnya biaya dan kekhawatiran bahwa ekonomi sedang melambat, mendorong pedagang dan konsumen untuk menyukai biji robusta yang lebih murah.

Brasil kini menguasai 38 persen dari pasokan dunia, menurut catatan Departemen Pertanian AS. Tahun ini, sekitar 72 persen dari hasil panen negara itu adalah arabica, dan sisanya robusta. Menurut Volcafe, permintaan biji robusta akan naik menjadi 46 persen pada tutup tahun ini, dari 40 persen pada 2010. Sedangkan, Winterthur, sebuah perusahaan Swiss memperkirakan konsumsi biji kopi dengan harga yang lebih murah akan naik sebesar 6 persen sementara untuk jenis arabika sebesar 1 persen.

Situasi ini mendorong permintaan robusta, sesuai perkiraan Volcafe, untuk melebihi permintaan pada periode 2012 - 2013, dengan porsi terbesar diduga berada di tangan Vietnam dan Indonesia. Demikian juga dengan permintaan biji arabika yang ditargetkan akan melampaui 6,3 juta kantong.

 


Komentar Anda