JAKARTA - Wapres Boediono yakin Indonesia bersama negara lain di Asia Tenggara bisa kembali menjadi pusat bisnis dan perdagangan muslim tingkat dunia, seperti yang pernah dicapai pada abad 16.
"Dengan kemajuan ekonomi dan politik yang dicapai oleh bangsa-bangsa di kawasan Asia Tenggara, sekarang ini bukan tidak mungkin ke depan mengembangkan peran Indonesia dan Asia Tenggara menjadi pusat perdagangan Islam dan pusat aliansi ekonomi Islam Dunia," ujarnya saat membuka The 3rd Moslem World Business and Investment Zone ( BIZ) 2012
Boediono menceritakan kawasan Asia Tenggara, yang memiliki letak geografis yang strategis, pernah menjadi salah satu simpul utama kegiatan perdagangan dunia Islam. Sebagai contoh di Indonesia sendiri, pada pertengahan abad 14 Ibnu Batutah dari Maroko telah melakukan perdagangan dengan Kerajaan Samudra Pasai di Sumatra.
Para pedagang muslim dari dalam dan luar Indonesia juga sangat aktif di kawasan Timur Indonesia. Perdagangan terus berkembang maju dengan adanya perjanjian perdagangan dengan Kerajaan Sunda pada awal abad 16.
"Pada masa itu, perdagangan oleh para pedagang muslim di Indonesia dan Asia Tenggara mencapai kejayaannya. Namun peran itu kemudian merosot dengan masuknya usaha dagang dari negara Eropa yang melaksanakan praktek monopoli dengan dukungan kekuatan militer," ujar Boediono.
Saat ini, lanjutnya, merupakan momentum yang tepat untuk mengembalikan kejayaan itu. Namun, diperlukan kerja keras dan kerja cerdas dari semua negara Muslim anggota OKI.
"Pameran Muslim ini salah satu contoh kerja cerdas itu. Saya mengharapkan para pelaku bisnis di Indonesia terangsang untuk mengambil kesempatan pada Forum ini untuk aktif mengembangkan jaringan bisnisnya dengan mitra-mitra baru," katanya.
Ketua Kadin Jakarta Edy Kuntadi mengatakan Muslim World Biz ke-2 pada tahun lalu sukses di gelar di Putrajaya Kuala Lumpur, Malaysia, yang menyedot pengunjung hingga 26.000 orang.
Kali ini, 35 negara OKI dan nonOKI berpartisipasi dan ditargetkan sekitar 70.000 pengunjung hadir selama empat hari pameran. Ada sebanyak 600 gerai pameran seperti makanan halal, haji dan umrah, elektronik, institusi pendidikan, asuransi, kerajian tangan, agen tur dan travel, yang akan ikut meramaikan acara konferensi dan pameran yang diadakan pada tahun ketiga ini.
Sumber : Bisnis