BANDA ACEH - Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersinergi bersama berbagai pemangku kepentingan di Provinsi Aceh memberi bantuan bina lingkungan sebesar kurang lebih Rp3,3 miliar. Bantuan tersebut meliputi bidang pendidikan, lingkungan, sosial, dan acara kemasyarakatan.
Dari jumlah itu, sebanyak hampir Rp2 milar di antaranya disumbangkan oleh BUMN Perum Jamkrindo. Bersama dengan Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, serta melibatkan organisasi kemasyarakat, LSM, dan pemerintah daerah setempat, bantuan diberikan dalam rangkaian menyambut HUT RI ke 70.
“Dipilih Aceh sebab kami ingin penyaluran bantuan tidak melulu terkonsentrasi di Jawa. Secara jangka panjang kami ingin kiprah BUMN juga mampu menjangkau daerah lain termasuk Aceh. Semoga dengan bantuan ini, menjadi pemicu awal bagi kami untuk terus bisa bermitra bermasyarakat membangun bumi serambi mekkah ,” kata Direktur Utama Perum Jamkrindo Diding S. Anwar melalui pesan singkatnya dari Jakarta Kamis (13/08/2015).
Mengambil tema “Hadir untuk negeri”, BUMN yang terlibat berharap dalam jangka panjang masyarakat Aceh bisa lebih maju dan sejahtera sehingga mampu berkiprah bagi pembangunan bangsa dalam bingkai ibu pertiwi. Selain Perum Jamkrindo, BUMN yang bermitra dalam acara ini adalah Askrindo. Sementara BUMN lainnya turut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan ini.
Ludes Habis Terjual
Acara kegiatan menyambut HUT RI ke 70 ini sudah dimulai sejak 9 Agustus 2015 dengan digelarnya Pasar Murah yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh. Saat itu dari total 2058 paket, yang sudah disalurkan sebanyak 400 paket sembako dan juga telah disalurkan kepada para veteran sebanyak 100 paket. Dan sisanya sebanyak 1558 akan dibagikan pada kegiatan pasar murah.
Dalam acara tersebut, paket sembako seharga @Rp100 ribu yang dijual dengan harga hanya Rp30 ribu ludes habis terbeli oleh masyarakat sekitar hanya dalam waktu satu jam.
Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Agus Kriswanto, sangat mengapresiasi kegiatan BUMN tersebut. Ia menerangkan bahkan panitia sampai harus menambah 2000 paket sembako lagi. Tak hanya kegiatan pembagian sembako, Agus juga menyambut baik rangkaian kegiatan yang akan digelar Perum Jamkrindo bersama BUMN.
Di antaranya memberikan pelatihan dan bantuan kepada UMKM, pemberian bantuan fasilitas bagi 17 SMK, serta penanaman masing-masing 1945 bibit mangrove di tiga kota di Provinsi Aceh, Yakni Banda Aceh, Lhokseumawe , dan Meulaboh.
Selain kegiatan di atas, BUMN juga menggelar pasar murah, perbaikan fasilitas rumah para veteran sebanyak 45 rumah, jambanisasi, pemutaran film layar tancap, juga berpartisipasi dalam kegiatan gerak jalan, karnaval mobil hias dan pencanangan gerakan BUMN Hadir untuk negeri di titik nol kilometer Sabang.
Brigjen TNI Rudy Polandi mengatakan bahwa khusus acara pemberian sembako berjalan lancar dengan animo sangat luar biasa dari masyarakat. Apalagi di saat kebutuhan harga sembako yang cukup tinggi, “ Kami memberikan diskon sebesar 70 persen sehingga dari harga paket sembako Rp100 ribu, masyarakat hanya dibebani biaya Rp30 ribu,” katanya.
Sementara itu, Corporate Secretary Perum Jamkrindo, M Natsir Rahmadi mengatakan, hasil penjualan paket sembako dari masyarakat, disumbangkan kembali kepada masyarakat. Total dana yang terhimpun yakni sebesar kurang lebih Rp62 juta disumbangkan untuk pembangunan masjid. “Fasilitas sarana dan prasarana masjid terutama di Banda Aceh juga banyak yang masih membutuhkan bantuan. Sebagai provinsi Serambi Mekah tentu kami berharap masjid di Aceh bisa lebih baik dan bersih sehingga nyaman digunakan untuk beribadah warganya,” tutup dia. (tim)
Tentang Perum Jamkrindo
Perum Jamkrindo merupakan salah satu anggota dari Asippindo. Dirut Jamkrindo Diding S Anwar saat ini juga menjabat sebagai Ketua Asippindo. Sebagai satu-satunya BUMN di bidang penjaminan, sejarah pendirian Perum Jamkrindo cukup panjang. Berawal dari kondisi riil perkembangan koperasi yang masih cukup tertinggal dibandingkan dengan dua pelaku ekonomi lainnya (BUMN dan Swasta). Karena itu pada 1 Juli 1970 pemerintah mendirikan Lembaga Jaminan Kredit Koperasi (LJKK).
Dalam perkembangannya LJKK diubah menjadi Perusahaan Umum Pengembangan Keuangan Koperasi (Perum PKK), dan berubah lagi menjadi Perusahaan Umum (Perum) Sarana Pengembangan Usaha (SPU). Selanjutnya pada bulan Mei 2008, Perum SPU berubah menjadi Perum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo) hingga saat ini.
Perubahan nama perusahaan tersebut terkait dengan perubahan bisnis perusahaan yang tidak lagi memberikan pinjaman secara langsung kepada UMKMK melalui pola bagi hasil, tetapi hanya terfokus pada bisnis penjaminan kredit UMKMK.
Pada 2015 Perum Jamkrindo berada pada posisi strategis yang bertumbuh. Tercatat laba pada semester I 2015 (per 30 Juni) sebesar Rp314,04 miliar. Nilai ini meningkat 16,02% dari capaian semester I 2014 sejumlah Rp270,68 miliar. Aset perusahaan juga tercatat bagus. Hingga 30 Juni 2015 manajemen membukukan aset senilai Rp10,21 triliun dengan ekuitas Rp8,36 triliun.
Dikatakan peningkatan laba disebabkan oleh peningkatan imbal jasa penjaminan, pendapatan investasi dan pendapatan lain-lain (subrogasi). Kinerja laba yang ciamik ini juga didukung dari total volume penjaminan kredit yang hingga triwulan II tercatat Rp25,856 triliun atau meningkat 150,2% dari periode sama tahun sebelumnya. Target Perum Jamkrindo sendiri hingga akhir 2015 mampu membukukan volume penjaminan sebesar Rp81,78 triliun.
Kendati volume masih didominasi penjaminan bank, namun sektor penjaminan nonbank mengalami lonjakan yang cukup signifikan. Tercatat penjaminan nonbank tumbuh 451,94% dari sebelumnya hanya Rp702,29 miliar (semester I 2014) menjadi Rp3,17 triliun (semester I 2015).
Guna meningkatkan pelayanan kepada mitra kerja, Perum Jamkrindo yang saat ini telah memiliki 35 (tiga puluh lima) Kantor Cabang, dan telah mendirikan pula 21 (dua puluh satu) Kantor Unit Pelayanan (KUP) ditingkat Kabupaten/Kota.