Follow Us
Beranda / Ekonomi / Dirjen: Aceh Harus Jadi Daerah Swasembada Pangan

Dirjen: Aceh Harus Jadi Daerah Swasembada Pangan

Reporter: DEDI - BISNIS ACEH
  | Kamis, 15 Oktober 2015 18:54 WIB

Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Hasil Sembiring didampingi Sekda Aceh Dermawan melihat benih padi unggul di lahan Pembenihan Tanaman Pangan di kawasan Lanud SIM Blang Bintang, Aceh Besar.Foto : Dedi irawanDirektur Jenderal Tanaman Pangan, Hasil Sembiring didampingi Sekda Aceh Dermawan melihat benih padi unggul di lahan Pembenihan Tanaman Pangan di kawasan Lanud SIM Blang Bintang, Aceh Besar.Foto : Dedi irawan

Banda Aceh - Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Dr. Ir. Hasil Sembiring, M.Sc mengatakan, provinsi Aceh harus menjadi salah satu daerah penghasil benih varietas unggul terbesar di Indonesia.

 

“Kita harapkan Aceh akan menjadi penyediaan benih varietas unggul bersertifikat di Indonesia, sehingga aceh akan menjadi daerah swasembada pangan kedepan,” ujar Sembiring, kepada wartawan usai Pembukaan Gebyar Pembenihan Tanaman Pangan Tahun 2015, di Lanud SIM Blang Bintang, Aceh Besar, Selasa (13/10).

 

Turut hadir dalam kegiatan itu, Sekda Aceh Dermawan, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Lukman, Kepala BPTP Aceh, Ir. Basri A. Bakar, M.Si, Danlanud IM Kolonel PNB Pamito Bambang Pamungkas dan sejumlah pejabat lainnya.

 

Dirjen menyatakan, untuk saat ini ketersedian benih unggul  di provinsi Aceh sudah terpenuhi, kalau bisa Aceh bisa menjual benih varietas unggul ke Sumatera atau ke daerah lain.

 

 “Selama ini penyediaan benih varietas unggul bersertifikat masih belum optimal disebabkan belum optimalnya pelaksanan sistem perbenihan di tingkat lapangan, oleh karena itu, Aceh harus menjadi daerah pertama penghasil benih unggul di Indonesia,”ungkapnya.

 

Apalagi kedepan, kata dirjen peningkatan produksi lebih terfokus pada peningkatan produktivitas, karena terindikasi luas lahan sawah terus mengalami penurunan.

 

”Jika dilakukan penambahan lahan pertanian pasti memerlukan biaya yang cukup besar. Untuk itu, pemanfaatan teknologi menjadi lokomotif utama dalam mendorong peningkatan produksi, salah satunya adalah penggunaan benih varietas unggul bersertifikat pada pertanaman petani,”terangnya.

 

Dikatakan, penggunaan benih varietas unggul bersertifikat dibarengi dengan penerapan teknologi akan memberikan kontribusi dalam peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan. Oleh karena itu, penyediaan benih varietas unggul produksi tinggi sudah harus disiapkan sedini mungkin.

 

 “Jika kita konsisten untuk selalu menyediakan benih-benih bermutu tinggi dengan produktivitas yang lebih tinggi maka diharapkan petani akan selalu menggunakan benih varietas unggul bersertifikat dalam setiap budidaya tanamannya,”jelasnya.  

 

Lebih lanjut, Ia menambahkan, Pemerintah telah memberikan subsidi harga benih untuk mendorong peningkatan penggunaan benih bermutu di tingkat petani. “Hal itu dilakukan untuk menstabilkan harga dan membantu meringankan beban petani dalam penyediaan benihnya.

 

Menurutnya, subsidi harga benih untuk petani harus terus dilakukan setiap tahunnya, jika benih ini tidak disubsidi lagi maka penggunaan benih varietas unggul bersertifikat akan mengalami penurunan dan dikhawatirkan dapat menurunkan produksi.

 

Berdasarkan data peredaran benih, diperkirakan penggunaan benih padi varietas unggul bersertifikat secara nasional pada tahun 2014 untuk padi sebesar 155.720 ton atau 45,90% atau 6.228.800 hektar. Kemudian, penggunaan benih jagung varietas unggul bersertifikat sebesar 34.809 ton atau 48,82% atau 1.740.450 ha, dan penggunaan benih kedelai varietas unggul bersertifikat sebesar 6.822 ton atau 27,94%

atau 136.440 ha.

 

Meskipun demikian, kita tidak perlu pesimis karena jika kita tetap konsisten untuk selalu menyediakan benih-benih bermutu tinggi dengan produktivitas yang lebih baik.

 

Selain itu, Kita juga telah mempunyai beragam varietas unggul yang mempunyai keunggulan dan kepekaan terhadap berbagai macam lingkungan dan hama penyakit tertentu.

 

Dirjen menyebutkan, untuk varietas unggul tanaman pangan hingga tahun 2014 ini telah mencapai 883 varietas, diantaranya 390 varietas padi, 254 varietas jagung, dan 84 varietas kedelai.

 

Dari tiga varietas komoditi tersebut yaitu varietas padi ada 390 varietas diantaranya 294 varietas padi inbrida dan 96 varietas padi hibrida. Kemudian, untuk varietas jagung ada 254 varietas diantaranya 53 varietas jagung komposit dan 201 varietas jagung hibrida. Sedangkan untuk varietas kedelai ada 84 varietas, diantaranya 42 varietas kacang tanah, 24 varietas kacang hijau, 16 varietas ubi kayu, 35 varietas ubi jalar, 25 varietas sorghum, 12 varietas gandum, dan 1 varietas talas.

 

 “Selama ini penangkaran benih varietas unggul dilakukan di Aceh masih dalam skala kecil, kalau untuk skala besar belum karena membutuhkan biaya yang besar,”ujar Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Lukman, kemarin.

 

Untuk itu, kedepan kita harapkan akan ada produsen-produsen yang mau bergerak dalam pengembangan benih unggul di Aceh. Sehingga Aceh kedepan bisa menjadi salah satu daerah swasembada benih varietas unggul.

 


Komentar Anda