Jakarta -Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pastikan arus kas atau cashflowkeuangan negara masih terkendali, meski penerimaan pajak masih jauh dari realisasi. Sampai 29 Oktober 2015, realisasi pajak baru mencapai Rp 758 triliun atau 58,6% dari target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015, yang sebesar Rp 1.295 triliun.
APBN bisa jebol bila belanja negara terus digulirkan, di tengah turunnya pendapatan pajak. Apalagi, di akhir tahun seperti ini, penyerapan belanja sedang tinggi-tingginya.
"Sampai saat ini masih terkendali, dan pasti akan dijaga Kemenkeu tetap terkendali ke depan‎," tegas Dirjen Anggaran Kemenkeu, Askolani, Kamis (5/11/2015)
Askolani tidak menjelaskan posisi arus kas terakhir, sebab nilainya masih terus berfluktuasi. Namun dipastikan hingga tutup buku, keuangan negara berada dalam kondisi yang aman. Khususnya pada defisit anggaran yang berdasarkan ketentuan tidak boleh melebihi batas 3%.
"Saya tidak hafal angkanya, karena terus berfluktuatif tiap minggu. Target kita adalah jaga angka di akhir Desember yang paling utama," ujarnya.
Kemenkeu, kata Askolani, terus berkoordinasi secara internal untuk mengantisipasi berbagai risiko yang muncul. Baik dari sisi internal maupun eksternal.
"Kita akan selalu konsolidasikan posisi semua sumber secara internal," pungkasnya.
Sumber: Detik.com