www.Bisnisaceh.com - Juru Bicara Konsorsium Maritim, Ketut Buda Artana menyarankan pada pemerintahan Jokowi-JK agar menggunakan skema gas alam cair terapung atau "floating LNG" (FLNG) dalam pengembangan Blok Masela. Pembangunan FLNG dinilai lebih baik dibanding pengembangan melalui darat yaitu menggunakan pipa gas.
"Hasil kajian berbagai aspek baik teknis maupun ekonomis menunjukkan skema FLNG Masela masih lebih baik dibandingkan darat," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (17/11).
Menurut Ketut Buda, pihaknya telah melakukan kajian mendalam soal Blok Masela. Aspek teknis yang dikaji meliputi keselamatan, olah gerak (seakeeping), penanganan dan proses gas, serta geoteknik dan bencana.
Dari sisi ekonomis mencakup waktu konstruksi, fleksibilitas operasi, investasi, pengaruh terhadap pertumbuhan wilayah dan industri, dan kandungan lokal.
Kemudian dari aspek keselamatan, Ketut mengatakan, teknologi FLNG sudah memiliki tingkat keselamatan yang bisa diterima.
"Aspek 'safety' FLNG sudah 'countable' dan 'predictable'. Kajian kuantitatif dan simulasi memberi gambaran tingkat risiko FLNG saat beroperasi," tutup Guru Besar ITS tersebut.
Pemerintah saat ini masih menunggu hasil kajian konsultan independen kelas dunia dalam memutuskan pengembangan Blok Masela. Ditargetkan sebelum akhir tahun ini kajian tersebut selesai dan ada keputusan. Ada dua opsi dalam pengembangan Blok tersebut yakni FLNG atau kilang darat menggunakan pipa.
Sumber: Merdeka.com