Follow Us
Beranda / Berita Utama / PT Nagata Prima tuna perusahaan eksportir ikan tuna Aceh

PT Nagata Prima tuna perusahaan eksportir ikan tuna Aceh

Reporter: H SAKY ~ BISNIS ACEH
  | Kamis, 05 Juni 2014 19:44 WIB

FOTO : antaranews.com

BANDA ACEH - Direktur Jendral Perikanan Tangkap Kementrian Perikanan RI Gellwyn Yusuf mengatakan, potensi hasil perikanan tangkap di provinsi Aceh mencapai 1,8 juta ton pertahunnya. Besarnya potensi tersebut, terangnya, dikarenakan posisi negeri serambi mekkah ini yang sangat strategis, yakni terletak pada perairan samudera Indonesia, selat malaka dan laut Andaman dengan total panjang garis pantai mencapai 295 kilometer persegi.

Hal ini disampaikannya dalam sambutan saat peresmian PT Nagata Prima Tuna yang dilangsungkan di pangkalan pendaratan ikan di gampong Ulee Lheu, Banda Aceh.

Ia menjelaskan, PT Nagata Prima Tuna merupakan perusahaan yang bergerak, dalam bidang penangkapan, pengumpulan dan pengolahan ikan laut khususnya jenis ikan tuna segar dan beku. “Kita berharap kehadiran perusahaan ini mampu mendorong kesejahteraan nelayan di daerah ini,” katanya.

Besarnya potensi perikanan tangkap jenis tuna di Aceh, sambungnya, belum dapat dioptimalkan dengan baik di wilayah ini, hal ini dikarenakan masih minimnya sarana dan prasarana tangkap serta sumber daya manusia bidang kelautan. “Karenanya Aceh harus mendorong kerjasama dengan investor guna optimalisasi perikanan tangkap jenis tuna,” sebutnya.

Saat ini, terangnya, hasil perikanan tangkap jenis tuna di Aceh baru mencapai 170 ribu ton pertahunnya, atau hanya 10 persen dari total potensi tuna yang ada di perairan Aceh. Langkah pemerintah Aceh dalam optimalisasi perikanan tangkap saat ini sudah baik, hal ini ditandai dengan pengadaan kapal tangkap ikan bagi nelayan dengan ukuran 30 GT dan 40 GT. “Kehadiran kapal-kapal tersebut diharapkan mampu memaksimalkan potensi perikanan tangkap di Aceh,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh Safwan yang dihubungi terpisah menjelaskan, pihaknya komitmen mendukung kegiatan ekspor komoditas unggulan seperti ikan tuna dari Aceh. Guna mendukung kegiatan tersebut, tambah Safwan, pihaknya telah sebanyak 4 kali menerbitkan surat keterangan asal (SKA) bagi PT Nagata Prima Tuna untuk kebutuhan ekspor ikan tuna ke Thailand dan beberapa negara Asean lainnya.

Dijelaskan oleh Safwan, dokumen SKA adalah sertifikat yang menjelaskan suatu produk berasal dari Indonesia. Kebutuhan SKA, kata Safwan biasanya dikarenakan adanya permintaan buyer atau pembeli dari negara importir yang menginginkan adanya SKA terhadap produk. “Disperindag Aceh sudah sejak dua tahun terakhir melayani penerbitan SKA walaupun di hari Sabtu dan Minggu, dan kami memastikan bahwa dokumen SKA dapat kami terbitkan selama lima hari kerja,” tandasnya.


Komentar Anda