Follow Us
Beranda / Kesehatan / Dana Otsus untuk Sektor Pendidikan dan Kesehatan

Dana Otsus untuk Sektor Pendidikan dan Kesehatan

Reporter: BISNIS ACEH
  | Selasa, 15 September 2015 22:16 WIB

BANDA ACEH - Dari total (100%) Dana Otsus, 10 persennya langsung disisihkan untuk pembangunan kesehatan dan 20 persen untuk “jatah” sektor pendidikan. Jadi, hanya tersisa 70 persen untuk pembangunan infrastruktur, pengentasan kemiskinan, ekonomi, dan keistimewaan Aceh yang kemudian dibagi dengan kabupaten/kota di Aceh. Di sektor kesehatan, mendanai program Jaminan Kesehatan Rakyat Aceh (JKRA).

Sementara di sektor pendidikan, Pemerintah Aceh telah menganggarkan ratusan miliar rupiah Dana Otsus untuk membiayai pendidikan putra-putri Aceh, baik di dalam maupun luar negeri. Sebagian dana ini dikelola oleh Lembaga Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (LPSDM) Aceh, sebagian lagi disalurkan untuk biaya pendidikan anak-anak yatim, piatu, dan duafa. Selain untuk beasiswa anak-anak Aceh, Dana Otsus juga dikucurkan ke perguruan inggi (PT) di Aceh, untuk pengembangkan potensi keilmuan dan mahasiswa yang merupakan aset masa depan.

Hingga kini, sudah 2.270 anak Aceh mendapat Beasiswa, baik yang kuliah di dalam maupun luar negeri, mulai dari jenjang D3 hingga S3 (doktoral). Sebanyak 912 orang di antaranya memperoleh beasiswa pada masa kepemimpinan Zaini Abdullah-Muzakir Manaf (Zikir).


Pada masa Pemerintahan Zikir pula pemberian beasiswa ini semakin diperluas cakupan tempat kuliah penerimanya. Kalau awalnya hanya 22 negara, kini jumlahnya sudah 27 negara, dengan bertambahnya lima negara lagi, yakni Finlandia, Norwegia, Prancis, Selandia Baru, dan Qatar sebagai tempat kuliah para penerima beasiswa dari Pemerintah Aceh.


Rumah Bantuan Terus Berlanjut


Program bantuan rumah bagi kaum duafa, korban konflik, korban bencana alam, dan bedah rumah warga miskin tetap akan dilanjutkan.


“Program ini wajib kita lanjutkan karena rumah merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh setiap manusia untuk tempat tinggalnya,” jelas Abu Doto, di Banda Aceh.

Perlu membantu kaum duafa agar mereka mendapat rumah sehat, menurut Gubernur, karena dengan rumah sehat warga miskin bisa hidup lebih tenang dan bahagia. “Dengan rumah bantuan itu akan memotivasi mereka untuk bekerja lebih giat lagi dalam memenuhi kebutuhan utamanya yang lain,” jelasnya.


Zaini Abdullah mengatakan, sejak dirinya menjabat Gubernur Aceh bersama Wakilnya Muzakir Manaf pada 26 Juni 2012 sampai saat ini, sudah dibangun 11.400 rumah untuk kaum duafa, korban konflik, korban bencana alam, dan lainnya.

Program bantuan untuk pembangunan masjid dan meunasah, tambah Doto Zaini, akan terus dilanjutkan bersama program pembangunan rumah bantuan untuk duafa sampai akhir masa jabatan tahun 2017 mendatang. [adv]


Berita Terkait
    Komentar Anda