JAKARTA - Profesi pegawai negeri sipil (PNS) memang dan agaknya akan terus menjadi incaran para lulusan perguruan tinggi yang baru saja menyelesaikan studi.
Minat lulusan perguruan tinggi untuk sekedar menjajal peruntungan menjadi pegawai negeri sipil dengan mengikuti tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) setidaknya dapat dijumpai di dua lokasi tes seleksi CPNS 2012, pada Sabtu (8/9), yaitu di Perkantoran Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jakarta dan di Pekan Raya Jakarta tempat penyelenggaraan tes CPNS Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Ishaq Ahmad misalnya. Lulusan jurusan ilmu pemerintahan sebuah perguruan tinggi di Bandung itu melamar formasi Pejabat Diplomatik dan Konsuler Kementerian Luar Negeri karena merasa cocok jika dirinya bekerja di Kementerian yang dipimpin Marty M. Natalegawa itu.
"Memang terbuka peluang (bekerja sebagai profesi) lain, tapi saya lebih melihat kecocokan dengan studi pemerintahan," kata Ishaq yang baru pertama kali mengikuti seleksi CPNS.
Ishaq juga menyatakan minatnya untuk mengikuti seleksi sebagai diplomat di Kemenlu pada 2013, meski tetap berharap agar dapat lolos dalam seleksi CPNS tahun ini.
Berbeda dengan Ishaq, Amelia Mediawati justru mengejar kesempatan memperoleh beasiswa jika diterima sebagai PNS di Kemenlu.
"Faktor lain seperti waktu dan tunjangan bagi keluarga itu juga ada," kata alumus strata-1 akuntansi yang juga baru pertama kali mengikuti seleksi CPNS itu.
Amelia mengaku keikutsertaannya dalam tes seleksi Penata Keuangan dan Kerumahtanggaan Perwakilan Kemenlu didorong pula oleh ayahnya yang bekerja di sebuah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).
"Sebenarnya tidak hanya ingin (bekerja) di Kemenlu..ya mau ikut lagi tahun depan," kata perempuan asal Bogor itu.
Ketika Ishaq dan Amelia menyelesaikan pendidikan S-1 mereka pada 2012, Lia Sugiarti Anwar justru sempat bekerja di perusahaan swasta dan telah meraih gelar strata-2.
"Setelah lulus S-1 Kimia pada 2005 belum berminat mengikuti seleksi CPNS dan kerja di perusahaan farmasi," kata Lia yang ditemui saat istirahat di gedung ujian Pekan Raya Jakarta.
Alumnus S-2 Manajemen Bisnis pada itu mengaku mengikuti seleksi CPNS Kemenlu karena kementerian itu membuka kualifikasi bagi peraih gelar master (S-2).
"Jika dibandingkan, (perusahaan) swasta memberi remunerasi lebih, tapi PNS punya waktu yang lebih fleksibel. Dan saya juga berencana menikah," kata Lia.
Lia mengatakan keikutsertaanya dalam seleksi CPNS Kemenlu atas inisiatifnya sendiri, meskipun ayahnya adalah PNS pemerintah daerah.
Sementara di sekitar lokasi tes penyelenggaraan seleksi CPNS BMKG, Dudung Andi duduk menunggu istrinya yang sedang mengikuti ujian kompetensi dasar dan kompetensi bidang di dalam gedung.
"Istri saya Diploma-3 jurusan komputer, lulus 2011," kata karyawan swasta itu ketika menemani istrinya yang baru pertamakali mengikuti tes seleksi CPNS.
Dudung menyampaikan dirinya hanya mendukung sang istri yang memang mengikuti tes seleksi CPNS atas inisiatif sendiri.
"Alasannya agar ilmu yang diperoleh dapat dipakai dan ini adalah kesempatannya," kata bapak satu anak itu tentang faktor keikutsertaan istri.
Pria asal Purbalingga Jawa Tengah itu mengatakan istrinya mungkin akan mengikuti kembali tes seleksi CPNS jika belum dapat diterima pada tahun ini.
"Karena mungkin warisan penjajahan, orang Indonesia lebih senang menjadi pegawai," kata Dudung.
Seperti halnya Dudung, Emi Ratna juga mengantar sekaligus menunggu peserta tes CPNS BMKG yang melamar formasi jabatan Pengamat Meteorologi dan Geofisika.
"Kami lulus D-3 Teknik Komputer 2010 di Bandung," kata perempuan asal Palembang itu yang duduk membaca buku sembari menunggu temannya di ruang tes seleksi CPNS.
Emi mengatakan temannya baru pertama kali mengikuti tes seleksi CPNS karena bekerja di perusahaan swasta terlebih dahulu setelah lulus kuliah.
"Jadi PNS itu menggiurkan karena dapat uang pensiun dan sepertinya jarang lembur," kata karyawati swasta itu yang mengaku sering diminta lembur oleh atasannya.
Emi mengatakan ingin mengikuti tes seleksi CPNS pada 2013 jika ada kualifikasi formasi yang dapat dipenuhinya.
"Kemarin mau ikut tapi terkendala harus mengurus Surat Keterangan Catatan Kepolisian di Palembang," kata Emi yang merasa hidup akan lebih tenang jika menjadi PNS.
Terkait kondisinya, Emi menceritakan kemungkinan naik jabatan sulit di perusahaan tempat dia bekerja saat ini meskipun gaji yang diterimanya dapat naik sesuai kinerja.
"Kami berencana tidak bekerja setelah menikah kecuali menjadi PNS," kata Emi.
Di masjid dekat lokasi tes seleksi CPNS BMKG, Boediono mengatakan sedang menunggu puteranya yang mengikuti ujian kompetensi dasar.
"Sebelumnya dia pernah ikut tes seleksi Jasa Raharja dan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada 2010, tapi belum lolos," kata Boediono tentang putera ketiganya yang berbekal ijazah D-3 untuk melamar CPNS BMKG.
Pensiunan perusahaan swasta di Jakarta pada 2004 itu mengakui istrinya mendorong agar sang putera melamar kerja sebagai CPNS.
"Istri saya PNS guru dan merasa kesejahteraan PNS lebih baik sekarang," kata pria yang justru sempat menolak menjadi PNS itu.
Boediono mengatakan puteranya mendaftar lowongan CPNS di instansi pemerintah pusat sekaligus, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi selain BMKG.
"Padahal setengah lima sore nanti putera saya juga harus mengikuti ujian di kampusnya," kata pria asal Yogyakarta itu merujuk anaknya yang masih harus menyelesaikan pendidikan S-1.
Meskipun pemerintah menjamin perekrutan CPNS 2012 bebas kolusi, Boedino mengatakan kecurangan dalam proses penerimaan pegawai mungkin dapat terjadi.
"Kalau (proses) masuk (kerja) mengeluarkan uang, setelah bekerja hanya berpikir bagaimana mengembalikan modal. (Padahal) diharapkan agar mereka (PNS) dapat berkerja bersih," kata Boediono.
Kementerian Luar Negeri dan BMKG merupakan dua instansi pusat yang masuk daftar pengecualian dalam penundaan sementara penerimaan CPNS sebagaimana ditetapkan peraturan bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan pada 2011.
Pada Sabtu (8/9), sebanyak 21 instansi pemerintah pusat dan 20 instansi pemerintah daerah menyelenggarakan seleksi penerimaan CPNS secara serentak untuk total 15.771 formasi dengan 4.129 formasi ikatan dinas dan 11.552 formasi umum.
Sumber : Antaranews