Foto : detikIlustrasi
BIAK - Pulau Biak, Papua tengah menjadi lokasi pasar akik yang menjual batu dari berbagai wilayah Indonesia, termasuk dunia. Tak hanya asal Papua, batu-batu ini juga berasal dari Aceh sampai Tanzania!
Sudah lima hari pasar batu ini digelar di tengah Kota Biak, Papua. Puluhan pedagang akik melakukan transaksi jual beli dan memamerkan koleksi batu dari berbagai wilayah.
"Jenisnya banyak banget. Beberapa yang paling banyak dicari ada giok Papua, batu Cyclops dari Jayapura, sisik naga, juga pancawarna dari Raja Ampat," tutur Saiful, salah satu penjual batu akik, Selasa (30/6/2015) malam.
Beberapa koleksi langka pun dijual di sini. Blimbing Aceh adalah salah satunya, berbentuk bongkahan batu berwarna hijau cerah, mirip zamrud.
"Blimbing asalnya dari Aceh. Ini ada juga yang dari Tanzania," jelas Saiful.
Dia kemudian memperlihatkan batu berwarna merah muda, tidak transparan, dengan guratan-guratan warna kecoklatan. Kembang Afrika, begitu nama batu cantik tersebut.
"Harganya beragam, dari Rp 50.000 sampai Rp 1,5 juta. Yang paling mahal itu batu Kalimaya," tambah Saiful.
Traveler juga bisa berburu aneka batu lainnya seperti lavender, kue lapis, badar emas dari Timika, batu jahanam dari Ternate, sampai batu Manakarah dari Sulawesi Barat. Pasar batu ini masih berlangsung sepanjang Festival Munara Wampasi yang digelar di Biak Timur, 1-4 Juli 2015.
Sumber : detik